Simone Inzaghi meninggalkan Inter Milan hanya tiga hari usai kalah memalukan di final Liga Champions. Inzaghi disebut akan bertahan seandainya Inter juara.
Inzaghi menghabiskan empat tahun membesut Nerazzurri dengan persembahan enam trofi juara. Di antaranya, satu Scudetto dan dua Coppa Italia back to back. Inzaghi juga mengantar Inter maju ke final Liga Champions dua kali.
Laga terakhir Inzaghi bersama Lautaro Martinez dkk ditandai dengan kekalahan 0-5 dari Paris Saint-Germain dalam final Liga Champions di Munich, 31 Mei. Di tengah keterpurukan Inter, Inzaghi membuat kejutan usai mengumumkan kepergiannya ke Arab Saudi untuk membesut Al Hilal.
Tidak sedikit yang berspekulasi bahwa fokus Simone Inzaghi terbagi karena mesti mempertimbangkan tawaran Al Hilal, yang berimbas pada hasil mengecewakan Inter Milan. Agen top Italia, Federico Pastorello, membantah semua rumor miring seputar Inzaghi. Disebutkan dia, situasinya akan berbeda seandainya Inter mengalahkan PSG.
“Sudah pasti, kontak itu bermula sebelumnya. Enggak ada negosiasi yang memungkinkan dirampungkan dalam sepekan,” ungkap Pastorello dikutip FCInterNews.
“Namun, saya bisa memastikan bahwa keputusan itu dibuat setelah pertandingan final. Simone sendiri bilang kepada saya bahwa seandainya dia memenangi pertandingan itu, dia enggak akan pergi.”
“Final itu ditangani dengan sangat buruk oleh semua orang sehingga saya tidak percaya itu terjadi karena pelatih bisa saja sedang teralihkan. Inzaghi adalah seorang profesional, dan memenangi Liga Champions membuat perbedaan besar dalam karier manajer mana pun.”
“Saya mengerti semua spekulasi, tapi cerita-cerita ini sepenuhnya dibuat-buat. Dia tetap fokus pada Inter hingga hari terakhir kerjanya. Bahkan, dia menutup semua jenis percakapan 4-5 hari sebelum final,” lugas Pastorello.






