Timnas Indonesia tanpa Garuda Calling di FIFA Matchday November 2025. Ini adalah kali pertama terjadi di era PSSI kepemimpinan Ketum Erick Thohir.
PSSI memilih tidak menurunkan Timnas Indonesia ke FIFA Matchday alias jeda internasional bulan ini karena tim belum punya pelatih. Federasi sudah memecat Patrick Kluivert Cs, namun belum menunjuk penggantinya sampai saat ini.
Akhirnya slot FIFA Matchday pun diberikan ke Timnas Indonesia U-23 sebagai persiapan SEA Games 2025. Di era Erick Thohir yang menjadi Ketum PSSI sejak Februari 2023, ini adalah kali pertama timnas senior tidak mengisi agenda FIFA Matchday.
Adapun agenda FIFA Matchday jatuh pada Bulan Maret, Juni, September, Oktober, dan November setiap tahunnya. Di periode-periode itu, Timnas Indonesia era Erick Thohir sibuk tampil di Kualifiasi Piala Dunia dan memainkan sejumlah laga uji coba.
Misalnya pada Maret 2023, PSSI mengundang Burundi sebagai lawan uji tanding dua kali. Saat itu Erick baru sekitar satu bulan menjabat sebagai Ketum PSSI.
Pada FIFA Matchday selanjutnya, Erick membuat gebrakan dengan mengundang Argentina. Timnas Indonesia yang biasanya mengajak tim ‘antah-berantah’, berkesempatan memainkan pertandingan besar melawan tim juara bertahan Piala Dunia 2022.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Setelahnya Timnas Indonesia rutin mengisi slot FIFA Matchday dengan laga-laga kualifikasi dan uji coba. Sesuatu yang jarang terjadi di era-era Ketum PSSI sebelumnya.
Sebelum Erick Thohir masuk, Timnas Indonesia melewatkan agenda FIFA Matchday Maret, Oktober, dan November 2022. Tahun sebelumnya, melewatkan juga agenda pada Maret dan September 2021.
Bahkan Timnas Indonesia tanpa pertandingan resmi sama sekali sepanjang 2020 di era COVID-19. Saat itu Mochamad Iriawan tercatat sebagai pucuk pimpinan PSSI.
Timnas Indonesia tanpa agenda FIFA Matchday adalah hal yang biasa terjadi di era sebelum kepemimpinan Erick Thohir. Kadang sekalinya mengisi internasional pun, timnas hanya bermain satu kali dalam periode tertentu. Padahal setiap tim bisa memainkan dua pertandingan di periode jeda internasional.
Adapun Erick memang menjanjikan Timnas Indonesia rutin mengisi jeda internasional di masa kampanye. Saat itu ia ingin memperbaiki ranking Garuda yang sempat terperosok jauh di bawah.
Untuk itu, ia berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia Baru (kini menjadi I.League) agar mengosongkan agenda kompetisi saat FIFA Matchday. Sebelumnya, jadwal kompetisi domestik kerap tetap berjalan di agenda internasional akibat berbagai hal seperti izin kompetisi yang sulit didapat, penundaan pertandingan, hingga penataan jadwal yang kurang rapi dan terstruktur.






