Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) mau mengajukan banding atas sanksi FIFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Langkah itu dianggap berisiko tinggi.
FIFA menolak banding FAM terkait kasus tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang bermasalah. Otoritas tertinggi sepakbola dunia itu tetap menjatuhkan sanksi ke FAM atas pasal penipuan.
FAM dinilai memanipulasi data dokumen leluhur ketujuh pemain naturalisasinya. Akibatnya, FIFA menjatuhkan sanksi denda 350 ribu Swiss Franc (Rp 7,3 miliar) buat FAM dan larangan bermain 12 bulan buat Facundo Garces cs.
FAM terkejut atas penolakan banding oleh FIFA. Mereka masih ingin memperjuangkan masalah ini dengan mengajukan banding ke CAS, yang merupakan langkah terakhir pemutusan perkara olahraga internasional.
Keputusan FAM banding ke CAS dikritik mantan Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Seri Azzuddin Ahmad. Baginya langkah tersebut bukan keputusan terbaik dan berpotensi menambah hukuman menjadi lebih berat.
“FIFA telah menolak banding FAM. Sesuai prosedur, hanya ada satu jalan terakhir yang tersisa – CAS. Apakah FAM memutuskan untuk melanjutkan atau tidak, terserah mereka, tetapi menurut saya, itu bukan tindakan terbaik,” kata Azzuddin, dilansir dari News Straits Times.
“Implikasinya adalah organisasi kami dapat ditangguhkan. Jika itu terjadi, semua kegiatan sepakbola, termasuk M-League, akan segera terhenti,” Sekjen FAM periode 2007-2013 ini menambahkan.
“Itu hal terakhir yang ingin saya lihat. Untuk saat ini, kita masih bisa melanjutkan liga dan kompetisi domestik, tetapi jika FAM ditangguhkan, semuanya akan runtuh.”
“Pendekatan terbaik adalah dengan rendah hati mengakui telah terjadi kesalahan. Tidak perlu menggunakan kata ‘penipuan’. Cukup mengakui bahwa ada kelalaian,” ujarnya.






