Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) menggelar konferensi pers terkait skandal naturalisasinya. Mereka gagap saat dicecar wartawan soal asal usul dan dokumennya.
Di Wisma FAM, Kelana Jaya, Sujit Sivasundaram, Wakil Presiden FAM, memimpin konferensi pers perihal banding yang dilakukan FAM ke FIFA soal skandal naturalisasi. Ia kemudian dicecar wartawan soal dokumennya.
Salah satunya mempertanyakan asal usul pemain dan bukti dokumen, termasuk tanggal dan siapa yang mengesahkannya. Sivasundaram gagap menjawabnya.
Tanpa memberi bukti, Sivasundaram malah memberi jawaban mengambang. Ia cuma mengatakan yakin 7 pemainnya punya darah Malaysia tulen.
“Kami yakin bahwa tujuh pemain ini memiliki warisan Malaysia. Dokumen-dokumen yang kami miliki menunjukkan hubungan leluhur yang jelas, dan kami bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk memastikan kebenaran ditetapkan,” katanya, tanpa menunjukkan buktinya.
Sivasundaram juga tak menjawab saat ditanya siapa dari FAM yang bertanggung jawab mengecek keaslian dokumen 7 pemain naturalisasinya. Ia malah melemparkan ke Kementerian Dalam Negeri, yang bertanggung jawab atas pengesahan warga negara di Malaysia.
“Itu di bawah yurisdiksi Kementerian Dalam Negeri,” jawab Sivasundaram.
“Itulah mengapa kami membentuk komite independen untuk menyelidiki,” tambahnya.
FAM sebelumnya disanksi FIFA karena 7 pemain naturalisasinya justru disebut tidak punya asal usul dari Malaysia. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Malaysia mengklaim mereka punya kakek dan nenek dari Malaysia, namun FIFA membuktikan sebaliknya. Tak ada yang berasal dari sana, malah membuktikan keluarganya berasal dari Argentina, Brasil, Spanyol, dan Belanda.
Pertanyaan kemudian muncul soal siapa yang bertanggung jawab menjadikan 7 pemain itu sebagai warga negara Malaysia. FAM dan Kementerian Dalam Negeri kini saling membantah.
FAM akhirnya didenda FIFA 1,85 juta ringgit, dan pemainnya juga didenda plus larangan bermain 12 bulan. Malaysia kini tengah mengajukan banding atas kasus ini.