Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026 saat diasuh Patrick Kluivert. Ketum PSSI Erick Thohir seakan deja vu saat menjadi presiden Inter Milan, salah pilih pelatih Belanda!
Di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia babak belur. Tim Merah-Putih kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak. Mimpi Indonesia untuk lolos ke Pesta Bola Sejagad pun masih sebatas bunga tidur.

Perjalanan naik-turun dijalani Indonesia di Piala Dunia 2026. Skuad Garuda, yang dua tahun lalu masih terpuruk, harus berjuang dari babak pertama. Sampai babak keempat, Indonesia pun menjalani 20 pertandingan.
Ada dua pelatih yang menjadi juru taktik Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Shin Tae-yong menukangi Indonesia dalam 14 pertandingan. Kochi-nim 55 tahun itu membawa Indonesia sampai babak ketiga.
Hingga enam pertandingan babak ketiga Kualifkasi Piala Dunia 2026, Indonesia sebarnya masih on track bersama Shin Tae-yong. Indonesia ada di urutan ketiga dengan enam poin, baru saja meraih kemenangan 2-0 atas Arab Saudi.
Keputusan mengejutkan diambil PSSI pada awal tahun 2025. Shin Tae-yong dipecat, Erick Thohir beralasan bahwa dinamika tim menjadi alasan utama pemecatannya. Selain itu, kendala bahasa juga dinilai membuat Shin Tae-yong tak bisa melatih pemain Indonesia, yang kebanyakan berdarah Belanda, dengan maksimal.
Tak lama setelah menyudahi kontrak Shin Tae-yong, PSSI mengumumkan perekrutan Kluivert. Pertimbangannya agak dangkal saat itu, Kluivert disebut Erick Thohir menjadi satu-satunya kandidat yang datang wawancara di tengah libur Hari Raya Natal 2024.
Erick Thohir sempat diingatkan beberapa media mengenai pengalaman keputusan buruk memilih perlatih Belanda. Dia sempat membuat blunder di Inter Milan pada 2016/2017 saat menunjuk Frank de Boer menjadi pelatih baru Nerazzurri.
Menjelang awal musim 2016/2017, Erick Thohir, yang saat itu masih menjadi Presiden Inter, berselisih dengan Roberto Mancini karena masalah transfer dan hasil buruk saat pramusim. Keduanya akhirnya pisah jalan.
Frank de Boer akhirnya yang ditunjuk menjadi pelatih baru Inter Milan. Sempat menjanjikan di awal, De Boer gagal total dan dipecat setelah 14 pertandingan. De Boer cuma menorehkan lima kemenangan, dua seri, dan tujuh kekalahan. Hanya 15 gol dibuat dan kebobolan 19 gol.
Padahal De Boer saat itu punya CV bagus saat meraih empat gelar Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam, namun dia cuma jadi penghuni daftar pelatih terburuk Inter.
Kluivert juga menjadi bukti bahwa Erick Thohir mengulang kesalahan yang sama. Kendati Kluivert tak mempunyai curiculum vitae yang meyakinkan sebagai pelatih, PSSI tetap menunjuknya menjadi pelatih baru. Bahkan, Exco PSSI Arya Sinulingga menyebutnya sebagai staf pelatih terbaik kendati baru datang ke Jakarta dan bahkan belum bekerja.
Indonesia sudah menjalani delapan pertandingan bersama Kluivert dalam 10 bulan, hasilnya tiga kali menang, sekali imbang, dan empat kali tumbang.
Indonesia menang atas Bahrain, China, dan Taiwan saat dilatih Kluivert. Hasil imbang didapat melawan Lebanon, kekalahan ditelan Indonesia saat melawan Australia, Jepang, Arab Saudi, dan Irak.
Indonesia kebobolan sebanyak 15 gol bersama Kluivert, bisa mencatatkan 11 gol. Gol terbanyak dibukukan Indonesia ke gawang tim lemah Taiwan saat menang 6-0.
Keputusan PSSI menunjuk Kluivert sudah mengorbankan mimpi Indonesia untuk menggapai tiket ke Piala Dunia 2026. Seperti saat menunjuk Frank de Boer di Inter Milan, Erick Thohir kembali salah memilih meneer Belanda saat menunjuk Kluivert menjadi pelatih Indonesia awal tahun ini.
