Pejabat Federasi Sepakbola Iran diklaim dilarang datang ke Amerika Serikat. Mereka dicegah menghadiri undian Piala Dunia 2026.
Kabar ini dibagikan media Iran, Shargh, yang mengonfirmasi juru bicara Federasi Sepakbola Iran, Amir-Mehdi Alawi. Mereka yang dilarang adalah Presiden Mehdi Taj, pelatih Amir Ghalenoei, dan beberapa pejabat lainnya.
Kabarnya, sikap AS membuat Iran coba meminta bantuan FIFA. Mereka meminta larangan ini dicabut dalam dua pekan ke depan, sebelum undian Piala Dunia 2026 digelar di Washington pada 5 Desember mendatang.
Iran sudah jauh-jauh hari lolos ke Piala Dunia 2026. Team Melli finis pertama Grup A babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Maret lalu.
Kelolosannya langsung memicu pertanyaan, apakah AS bersedia menerimanya di Piala Dunia 2026 nanti. Sebab, hubungan diplomatik kedua negara yang tak harmonis.
Iran masuk dalam ‘daftar hitam’ 41 negara yang bakal dicegah Trump datang ke AS. Baru-baru ini, kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump membuat keikutsertaan Iran makin dipertanyakan.
Beberapa pengamat memprediksi pelatih dan pemain Iran masih akan diberi akses datang ke Piala Dunia 2026. Meski begitu, pejabat tinggi dan penggemar dipastikan sulit, sehingga memunculkan opsi menggelar laga Iran di Kanada dan Meksiko, tuan rumah lainnya di Piala Dunia 2026.
Situasi semacam ini, baru-baru ini disinggung FIFA. Presiden Gianni Infantino menyebut pihaknya tak bisa mengatasi situasi geopolitik, saat ditanya soal konteks Israel dan Palestina.
“Di FIFA, kami berkomitmen menggunakan kekuatan sepakbola untuk menyatukan orang-orang di dunia yang terbelah,” ujarnya dikutip France24.
“Pemikiran kami bersama mereka yang menderita di banyak konflik yang ada di seluruh dunia sekarang ini, dan pesan terpenting yang bisa disalurkan sepakbola sekarang adalah perdamaian dan persatuan.”
“FIFA tak bisa menyelesaikan masalah-masalah geopolitik, tapi bisa dan harus mempromosikan sepakbola di seluruh dunia dengan nilai-nilai persatuan, edukasi, kultur, dan kemanusiaannya,” imbuhnya, dalam konteks Gaza.