National Conference Football Science (NCFS) 2025 akan berlangsung awal pekan depan. Agenda ini bertema Bersama Membangun Sepakbola Indonesia Menuju Piala Dunia.
di Gedung CRCS Lt. III, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 25-27 Agustus 2025. Ini adalah edisi kedua dari event tersebut yang sebelumnya sukses digelar di Jambi pada 2024.
Para pegiat, pelatih, hingga akademisi akan berkumpul di ITB. Selama tiga hari pelaksanaan bakal menampilkan lima keynote speakers dan lima invited speakers dengan kepakaran yang berbeda.
Para keynote speakers terdiri dari Ario Bimo Nandito Ariotedjo, S.H. (Menteri Pemuda & Olahraga RI), Prof. Tata Cipta Dirgantara (Rektor ITB), Prof. Yongho Lee (Seoul University), Ratu Tisha Destria, S.Si., MA. (Waketum PSSI), dan Prof. Tommy Apriantono (Dosen SF ITB/Ketua Umum PSSI Jawa Barat).
Sedangkan untuk invited speakers adalah Dr. Aswin Rahadi (ITB), Dr. Donny Ardy Kusuma (UNESA), Prof. Dikdik Zafar Sidik (UPI), Dr. Shariman (UITM Malaysia), dan Endarman Saputra, Ph.D. (Universitas Jambi).
Selain itu, Gubernur Jawa Barat H. Dedi Mulyadi dan Wakil Menteri Dikti Saintek Prof. Stella Christie direncanakan hadir dalam pembukaan acara konferensi ini.
Tercatat, lebih dari 60 presenter sudah terdaftar untuk memaparkan hasil riset berkaitan dengan sepakbola pada edisi kali ini. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan NCFS 2024 yang menampilkan 23 presenter dari seluruh Indonesia.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“NCFS 2025 ini menjadi wadah untuk para pegiat, praktisi, akademisi hingga pelaku industri untuk duduk bersama berbagi gagasan dan rencana riset yang lebih relevan untuk peningkatan prestasi sepak bola Indonesia,” kata Dr. Muhamad Fahmi Hasan, Ketua Pelaksana NCFS 2025 sekaligus Sekretaris PSSI Jawa Barat.
“Dengan demikian harapannya ini akan menjadi ekosistem positif dan fondasi baru bagi sepakbola Indonesia untuk mendukung prestasi sepakbola Indonesia menuju Piala Dunia,” sambungnya.
Tema utama pada NCFS 2025 terdiri dari 7 area. Mulai dari fisiologi, manajemen, kepelatihan, biomekanika, nutrisi, kebijakan, hingga pemulihan cedera sepakbola.
“Ketujuh tema tersebut dipilih karena itu adalah dasar dari grand design untuk cabang olahraga dapat berprestasi maksimal, dengan demikian kita dapat mengetahui di mana posisi kita sekarang dan apa yang harus kita susun untuk mencapai Piala Dunia,” ucap Prof. Drs.Tommy Apriantono, M.Sc., Ph.D., Dosen SF ITB yang juga Ketua Asprov PSSI Jawa Barat.
“Karena sepakbola adalah olahraga yang kompleks, perlu integrasi antara praktisi dan peneliti, dengan adanya pertemuan dan diskusi, kami berharap dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mendukung visi bersama untuk sepakbola Indonesia,” sambungnya.