Matheus Cunha menyambut tantangan besar di Manchester United. Pemain baru asal Brasil itu mengaku tak takut, bahkan merasa tertantang.
Cunha diangkut dari Wolverhampton setelah ditebus seharga 62,5 juta pound sterling (Rp 1,37 triliun). Kehadiran Cunha beserta Bryan Mbeumo diharapkan bisa mengatasi krisis mencetak gol yang jadi salah satu masalah terbesar Setan Merah di musim lalu.
Seperti diketahui, MU hanya mencetak 44 gol dalam 38 pertandingan, paling sedikit kelima di antara 20 tim. MU pun terpuruk dengan finis ke-15, posisi terendah klub di Liga Inggris dalam lima dekade terakhir.
Matheus Cunha nantinya akan menghadapi sorotan besar dan tekanan untuk tampil impresif di sepanjang musim, demi mengembalikan MU ke papan atas. Bagi Cunha tekanan di Manchester United bukan hal memberatkan melainkan sebuah keistimewaan.
“Aku benar-benar berpikir bahwa tekanan di klub ini bukanlah tekanan yang sebenarnya melainkan privilese, karena ini adalah salah satu klub terbesar di dunia,” cetus dia dikutip Mirror.
“Ketika Ruben (Amorim-manajer MU-red) mendatangiku dan memperlihatkan semua tekanannya untuk membantu mengembalikan klub ke periode bagusnya lagi, aku merasa ini adalah sebuah tantangan yang ingin kulakukan untukku dan karierku.”
“United itu selalu jadi salah satu klub yang harus bisa bersaing dan untuk menjadi seseorang yang bisa jadi bagian dari proses ini adalah sesuatu yang, seperti kukatakan, sebuah privilese besar,” sambung pemain berusia 26 tahun itu.
“Jadi aku tidak memikirkan tentang menjadi sempurna di awal, terus terang saja. Aku memikirkan tentang menjadi diri sendiri dan membantu tim. Aku harus mulai merasakan bahwa aku bagian dari kelompok ini,” sahut Matheus Cunha.
