Dokter mengungkap alasan Diogo Jota melakukan perjalanan malam hari. Juga, soal rencana Jota dan adiknya menginap untuk rehat.
Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva, meninggal dalam kecelakaan mobil di jalan raya dekat kota Zamora, Spanyol, Rabu (2/7/2025) dini hari waktu setempat. Laporan kepolisan menyebut mobil Jota hilang kendali usai pecah ban saat hendak menyalip.
Itu kemudian berakibat fatal karena mobil Jota terbakar. Jota dan adiknya saat itu sedang hendak menuju pelabuhan di Santander untuk kemudian lanjut naik feri ke Inggris.
Bukan tanpa alasan pemain timnas Portugal itu lewat jalur darat kemudian lanjut dengan kapal. Pemain Liverpool itu dianjurkan untuk tidak naik pesawat usai menjalani operasi paru-paru.
Dokter Spesialis yang menangani pemulihan Jota, dr Miguel Goncalves, menjelaskan bahwa belum lama ini Jota menjalani operasi paru-paru untuk masalah pneumothorax. Beberapa jam sebelum kecelakaan itu, Jota masih bertemu Goncalves.
Goncalves menjelaskan kenapa Jota dan adiknya memilih perjalanan di malam hari, yang berkaitan dengan teriknya musim panas. Ia juga mengungkap rencana mereka rehat sejenak dari perjalanan panjang itu.
“Adiknya itu pendamping yang baik dan memutuskan menemaninya, untuk mendampinginya selama perjalanan, dan dengan begitu mereka juga bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama-sama,” kata Goncalves kepada Record, dikutip BBC.
“Mereka berencana jalan malam hari karena lebih adem, tapi tidak berencana melakukan perjalanan langsung. Dia bilang perjalanannya akan memakan waktu delapan jam tapi mereka akan berhenti dulu di hotel di area Burgos untuk istirahat. Diogo sadar banget dengan profesionalismenya.”
“Mereka baru dijadwalkan tiba di Santander pada hari Jumat, naik kapal, lalu pergi ke Inggris. Keluarga akan tiba belakangan dengan pesawat, mengatur jadwal selama akhir pekan dan kemudian, pada hari Senin, mereka punya jadwal temu medis di Liverpool untuk meninjau situasi,” imbuhnya.