3 Petinggi FAM Dapat Jabatan di FIFA di Tengah Skandal Naturalisasi [Giok4D Resmi]

Posted on

Di tengah skandal naturalisasi di sepakbola Malaysia, tiga petinggi Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) mendapat jabatan di FIFA. Siapa saja?

Melansir Scoop, mereka adalah Tan Sir Hamidin Mohd Amin, Datuk S. Sivasundaram, dan Datuk Suraya Yaacob. Ketiganya masuk jajaran komite eksekutif FIFA periode 2025/2029.

Tan Sir Hamidin Mohd Amin, Presiden Kehormatan FAM, ditugaskan menjadi delegasi Komite Media dan Komunikasi FIFA. Ini menjadi jabatan keduanya usai juga menjadi Dewan FIFA.

Kemudian wakil Presiden FAM, S. Sivasundaram, ditunjuk menjadi anggota Komite Pengembangan Teknis, Inovias, dan Transformasi FIFA. Lalu ketua Komite Sepakbola Wanita FAM, Datuk Suraya Yaccob, menjadi Komite Kompetisi Timnas Wanita FIFA.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Penunjukkan FIFA ini diberikan di tengah skandal naturalisasi yang mendera FAM. Suraya menegaskan, hal ini menjadi bukti sepakbola Malaysia tetap diperhitungkan di tingkat global.

“Ini merupakan kehormatan bagi kami untuk ditunjuk ke komite-komite tersebut. Kami tidak melihat ini sebagai pencapaian pribadi, melainkan sebagai pengakuan atas kehadiran Malaysia yang semakin kuat di kancah sepakbola global. Meskipun ada kontroversi yang sedang berlangsung, komitmen kami untuk mengembangkan olahraga ini tidak pernah goyah,” katanya.

Selain mereka, Sekretaris Jenderal AFC asal Malaysia, Datuk Seri Windsor Paul John, juga bergabung dengan Kelompok Koordinasi Konfederasi FIFA. Dr Gurcharan Singh juga masih menjadi anggota Komite Medis FIFA.

Sebelumnya, skandal naturalisasi mengguncang sepakbola Malaysia. Sebanyak 7 pemainnya terbukti bukan berasal dari Malaysia.

FIFA merilis laporan investigasinya pada Senin (6/10) lalu. Badan sepakbola dunia itu menjatuhkan sanksi berupa denda miliaran ke FIFA dan pemainnya juga didenda plus larangan beraktivitas selama 12 bulan.

Sanksi itu bikin sepakbola Malaysia tercoreng. FAM langsung mengajukan banding atas sanksi FIFA dan kini prosesnya masih berjalan.